MEWUJUDKAN YAYASAN PENDIDIKAN KATOLIK YANG TRANSFORMATIF, BERINTEGRITAS, DAN KOLEGIAL
Selamat datang Saudara Saudari terkasih di website Yayasan Yohannes Gabriel.
Yayasan Yohannes Gabriel merupakan yayasan pendidikan katolik yang telah berdiri sejak tahun 1925. Sejak semula kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di tanah air yang kita cintai, Indonesia. Setelah lebih dari 97 tahun, kami terus mengembangkan diri seturut perkembangan zaman agar dapat mendidik penerus bangsa dan masa depan gereja dan masyarakat dengan berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai katolik. Melalui website yayasan Yohannes Gabriel ini, kami ingin menjangkau masyarakat lebih luas lagi dengan mengenalkan yayasan Yohannes Gabriel dan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungannya sebagai sekolah katolik milik Keuskupan Surabaya yang transformatif, integral, dan kolegial. Kami percaya keberadaan yayasan Yohannes Gabriel dapat membangun dunia pendidikan dan menghadirkan generasi penerus bangsa, masyarakat, dan gereja.
Bersama Mewujudkan Pribadi Yang Berintegritas
Sejarah
Yayasan Yohannes Gabriel
Yayasan Yohannes Gabriel berperan sebagai ujung tombak kehadiran Gereja Katolik di wilayah misi. Melalui karya pendidikan, Yayasan Yohannes Gabriel memperkenalkan Gereja dengan wajah berbeda, khususnya bagi kalangan masyarakat pribumi Jawa (dan Cina). Yayasan Yohannes Gabriel berdiri pada 21 Oktober 1925 dengan nama Johannes Gabrielstichting. Sekolah pertama yang berdiri di bawah naungannya adalah HIS (Hollandsch Inlandsche School) yang didirikan 1 Juli 1926 di Blitar.
Saat kedatangan Jepang, sekolah-sekolah negeri dan swasta berbagai tingkatan ditutup. Namun, di Blitar (HIS Yohanes Gabriel) berusaha untuk menghidupkan kembali sekolah misi. Kala itu, kepala sekolah HIS Yohanes Gabriel menghadap pembesar Nippon untuk mempertahankan eksestensi HIS Yohanes Gabriel. Usaha itupun berbuah dengan diizinkannya HIS Yohanes Gabriel untuk dibuka kembali pada 28 Mei 1942.
Selepas kepergian Jepang dari Indonesia, upaya pemulihan karya pendidikan Yayasan Yohannes Gabriel masih terus diusahakan, sekaligus mengantisipasi perkembangan Yayasan Yohannes Gabriel karena hubungan RI-Belanda yang memburuk. Pada masa ini, didirikan Yayasan Wijana Sejati (7 Juli 1958) sebagai upaya mengantisipasi ketegangan politik yang mungkin timbul dan dihadapi Yayasan Yohannes Gabriel yang dibentuk pada masa pemerintahan Belanda. Meskipun begitu, dalam rentang periode ini, 40 sekolah Yayasan Yohannes Gabriel berhasil dibangun kembali. Menandakan bahwa Yayasan perlahan mulai memulihkan dirinya dari efek ketengangan pada masa pendudukan Jepang.
Pada 1960 Yayasan Yohannes Gabriel yang semulanya berada di Jl. Kepanjen 9, berpindah ke Jl. Dinoyo 42. Pada periode ini pula, kegiatan persekolahan yang diselenggarakan oleh Keuskupan Surabaya yang dijalankan melalui Yayasan Yohannes Gabriel, Yayasan Wijana Sejati, dan Yayasan Wiyata Dharma bergabung menjadi satu pengelolaan dalam satu kantor pusat yang sama, yaitu YYG-WS-WD pada 1982. Sampai dengan periode ini, terjadi perkembangan pada bidang persekolahan dan manajerial sekolah secara keseluruhan seiring dengan perkembangan Yayasan, Gereja, dan Masyarakat
Pada rentang tahun 1984-1999 Yayasan Yohannes Gabriel dihadapkan dengan tantangan formulasi hubungan antara tingkat-tingkat kepengurusan dalam Yayasan. Dalam periode ini, YYG-WS-WD mengusahakan pengelolaan setiap sekolah diberbagai daerah tetap berkembang secara optimal. Berbagai persoalan baik internal maupun eksternal harus dihadapi dan tetap menjaga api semangat dalam menghidupi sekolah-sekolah yang bernaung di bawahnya.
Pada perkembangannya dalam pengelolaan sekolah-sekolah YYG-WS-WD pada 14 Agustus 2002, ketiga Yayasan YYG-WS-WD dilebur menjadi satu menjadi Yayasan Yayasan Yohannes Gabriel.
Visi dan Misi
Mewujudkan Yayasan Pendidikan Katolik yang Transformatif, Berintegritas dan Kolegial
- Yayasan Yohannes Gabriel sebagai penyelenggara karya pendidikan milik Gereja Katolik Keuskupan Surabaya
- Yayasan Yohannes Gabriel dijiwai oleh terang iman Katolik.
- Yayasan Yohannes Gabriel merupakan karya Gereja Katolik yang ditujukan bagi pencerdasan kehidupan bangsa berdasarkan Pancasila dan sesuai dengan UUD 1945.
- Responsif dan adaptif terhadap perkembangan dan kemajuan jaman.
- Mewujudkan iklim pembelajaran yang inklusif dan berintegritas bagi masyarakat.
- Mewujudkan masyarakat yang maju, berdaulat dan mandiri.
- Berdaya juang, setia dan bertanggung jawab.
- Mewujudkan jenjang pendidikan katolik yang utuh dan berkesinambungan
- Menghidupi spiritualitas kemuridan
- Mewujudkan semangat Gereja sebagai persekutuan yang guyub dan penuh pelayanan.
- Mewujudkan sinergi antara lembaga pendidikan Katolik dan kehidupan Gereja Paroki.
- Mewujudkan tata kelola yang kolektif-kolegial berdasar prinsip solidaritas dan subsidiaritas
Nilai Keutamaan Yayasan Yohannes Gabriel
1. SEMANGAT MISIONER
Menjangkau warga Gereja dan
masyarakat dengan semangat merasul demi terwujudnya
persekutuan umat yang dewasa dalam iman, guyub, penuh
pelayanan dan misioner, serta demi berkembangnya masyarakat
bangsa yang cerdas, toleran dan beradab.
2. SEMANGAT KOMUNITER
Terbuka (inklusif) dalam hidup bersama sebagai saudara
melampaui batas-batas golongan, status dan pekerjaan.
3. SEMANGAT INSPIRATIF - KREATIF
Terbuka terhadap gerak Roh Kudus yang menjiwai kerasulan, jeli
membaca tanda-tanda zaman dan berani melakukan langkah-langkah
terobosan.
4. SEMANGAT SPIRITUAL-PERSONAL
Meneladan St. Yohanes Gabriel Perboyre dalam menghayati
kehadiran Allah dalam hati dan bersedia diubah-Nya agar
memiliki tangan, lidah dan hati, pikiran, kehendak dan jiwa
seperti yang dimiliki Kristus, Sang Penebus Ilahi.
5. SEMANGAT EFEKTIF - INSTITUSIONAL
Menyadari pentingnya tata kelola yang sehat dalam pelaksanaan
pekerjaan dan semaksimal mungkin mengupayakannya di setiap
momen pekerjaan dan operasional Yayasan.